Rabu, 27 Maret 2013

KOBA - Kepala Disbuthun Bateng, Mahmudin, mengungkapkan pihaknya telah melakukan ujicoba produksi minyak dan teh gaharu. Dari ujicoba tersebut, Disbuthun menargetkan hasil produksi sebanyak 10 mililiter minyak dan 10kg teh gaharu. "Tahun 2012 kita berkonsentrasi melakukan uji coba terlebih dahulu. Jika hasilnya sangat baik, maka tahun 2013 tidak menutup kemungkinan Bangka Tengah menjadi kabupaten memproduksi minyak dan teh gaharu berkualitas baik dan banyak di Indonesia," ungkapnya, Jumat (30/3).
Lebih lanjut, Mahmudin menyebutkan pihaknya berupaya mencari kualitas terbaik dari pengelolaan bahan baku serbuk dan daun gaharu."Dalam mendukung uji coba tersebut, kita telah mengadakan satu paket sarana penghasil minyak gaharu yang terdiri dari mesin pencacah serbuk gaharu dan satu unit penyuling minyak gaharu, lalu sarana penghasil teh gaharu seperti mesin pengering dan pencacah daun baru akan diadakan dalam waktu dekat menggunakan APBD tahun 2012," ujarnya.
Terkait harga minyak dan teh gaharu, Mahmudin menyatakan harga tersebut tergantung kualitas produk yang dihasilkan. Adapun kualitas minyak gaharu dapat diukur melalui randemennya, lalu untuk teh gaharu diukur dari cita rasa dan keharuman aromanya."Untuk minyak gaharu hasil produksi penyulingan sementara oleh kelompok tani (poktan) Lubuk Pabrik bersama Disbunhut, randemen dihasilkan mencapai 0,1 persen tergolong kualitas baik yakni dengan persentase randemen mulai 0,5 sampai 0,1 persen. Adapun hasil penyulingan kita peroleh sementara yakni dari penyulingan 1 kg serbuk putih batang gaharu menghasilkan minyak gaharu sebanyak 1 mililiter," ulas Mahmudin, sembari mengatakan minyak gaharu dengan randemen 0,1 persen dihargai Rp 1,5 juta/ml.
Mahmudin mengaku pihaknya tengah berkosentrasi meneliti cara meningkatkan persentase randemen minyak gaharu hasil penyulingan. Dia berharap, randemen minyak gaharu produksi Kabupaten Bangka Tengah mencapai randemen 0,5 persen. "Kalau untuk ujicoba, produksi minyak gaharu tahun 2012 sebanyak 100 ml guna kepentingan penelitian. Nanti setelah dianggap fix (pasti-red), didukung sarana dan prasarana serta sumber daya manusia berkualitas maka 2013 kita akan produksi dalam jumlah besar," ujarnya optimis.
Sementara untuk produksi teh gaharu, pihak Dishutbun sendiri telah mempersiapkan 20 hektar batang gaharu hasil pembudidayaan yang sudah siap diproduksi. "Pada 2013 mendatang kita akan memproduksi dalam jumlah yang banyak guna melayani permintaan pasar," tandas Mahmudin.

Tidak ada komentar :